Kamis, 20 Mei 2021

Review Buku oleh Ahmad Nadirul Haq kepemimpinan Birokrasi Bab V. Teori Kepemimpinan

 


Nama Penulis                    : Harbani Pasolong

Penerbit                             : ALFABETA

Tahun Terbit                      : 2015

Jumlah Halaman               : 234 Halaman

Jumlah Halaman  Bab V  :  12 Halaman

Nomor ISBN                       : 978-979-8433-79-5

Nama Reviewers                : Ahmad Nadirul Haq


TEORI KEPEMIMPINAN

A. PENDAHULUAN

Berbagai jenis teori atau pendekatan yang muncul untuk mengetahui fenomena kepemimpinan. Teori kepemimpinan merupakan generalisasi dari perilaku pemimpin dan konsep kepemimpinannya dengan menitikberarkan pada latar belakang historis, sebab akibat, munculnya kepemimpinan, sifat-sifat utama kepemimpinan. Hal ini senada dikemukanan Kartono (2005:51), bahwa teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seni perilaku pemimpin beserta kosep-konsep kepemimpinanannya, dengan menampilkan latar belakang historis kemunculan pemimpin dan kepemimpinan.

B. Teori Kepemimpinan

            Batasan penertian teori telah banyak di rumuskan oleh beberapa pakar, antara lain menurut kerlinger (1973:14), teori adalah serangkaian konstruksi (konsep), batasan, dan proposisi, yang menjanjukan suatu pandangna sistematis tentang fenomena dengan fokus hungungan dengan merincikan hubungan-hubungan antara variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksikan gejala itu. Sedangkan teori menurut Pasolong (2007:8), adalah “pernyataan atau konsep yang tealh diuji kebenarannya melalui riset”. Jadi dengan demikian teori kepemimpinana adalah konsep-konsep kepemimpinana yang tealh di uji kebenarannya melalui suatu penelitian ilmiah, maka dapat diakatakan sebagai teori kepemimpinan.

Teori Lahirnya Kepemimpinan

            Teori dasar munculnya kepemimpinana menurut Siagian (2004), Anoraga (1995), terbagi tiga yaitu: (1) Teori Genetik, (2) Teori Sosial, dan (3) Teori Ekologi. Teori Genetik menjelaskan bahwa pimpinan tidak dibangun tetapi seorang akan menjadi pemimpin karena bakt yang dimiliki luar biasa. Teori Sosial menjelaskan bahwa pemimpin harus dibangun atau di bentuk, tidak begitu saja muncul atau ditakdirkan. Dan Ekologis menjelaskan bahwa merupakan gabungan dari teori genetik dan teori sosial. Teori berasusmsi bahwa seseorang sukses menjadi pemimpin, jika sejak lahir sudah mempunyai bakat-bakat kepemimpinan, kemudian dikembangnkan melalui pendidikan dan pengalaman serta disesuaikan dengan lingkungan.

Kelompok Kepemimpinan Klasik

1. Kepemimpinan Model Taylor (1991)

Taylor sebagai orang ahli teknik mesin sekaligus sebagai Bapak manajemen Ilmiah (Father of scientific Management) merupakan gaya kepemimpinan dalam memimpin perusahaan sebagai berikut : (a) Cara terbaik untuk meningkatkan hasil kerja adalah dengan meningkatkan teknik atau metode kerja, (b) Manusia untuk manajemen, bukan manajemen untuk manusia, (c) Fungsi Manajemen merurut teori manajemen keilmuan (teori Klasik) adalah menetapkan kriterian Prestasi, dan (d) Fokus pemimpin adalah berada pada pertumbuhan peusahaan.

2. Kepemimpinan Model Mayo (1920)

Kepemimpinan menurut mayo sangat terkenal dengan gerakan hubungan manusiawi yang merupakan reaksi dan revisi kepemimpinan Taylir yang mmemperlakukan manusia sebagi mesin. Mayo berpendapat bahwa Memmimpn adalah : (a) selain mencari teknik atau metode kerja terbaik juga harus memperhatikan perasaan dan hubungan manusia yang baik, (b) Pusat-Pusat kekuasaan adalah hunbungan pribadi dalam unit-unit kerja, (c) fungsi pemimpin adalah memudahkan pencapaian tujuan kelompok secara kooperatif dan mengembangkan keperibadiannya.

3. Studi Iowa (1930)

Peneliti kepemimpinan mula-mula dilakukan oleh Lippit & White pada tahun 1930 dibawah pemimpin Lewis dan Universitas Iowa, penelitian ini berpengaruh terhadap penelitian-penelitian berikutnya. Penelitian menemukan bahwa 19 anak dari 20 anak sangat suka kepada kepemimpinan demokratis dan hanya 1 orang anak sangant senang dengan gaya kepemimpinan otoriter mungkin karena anak tersebut anak seoarang militer.

4. Studi Ohio (1945)

Biro Penelitian Bisnis Universitas Negeri Ohio melakukan serangkainan penelitian di bidang kepemimpinan. Sutu tim penelitian interdisipliner seperti psikologi, sosiologi, dan ekonomi mengembangkan angket yang disebut Angket Deskripsi Perilaku pemimpin (the Leader Behavior Description Quetionnaire :LDBQ). Penelitian Ohio menemukan empat gaya, Yaitu (1) Struktur rendah perhatian tinggi, (2) Sturktur tinggi perhatian tinggi, (3) struktur tinggi Perhatian rendah, dan (4) Struktur rendah perhatian rendah.

5. Strudi Michigan (1947)

Pusat penelitian survei University of Michigan (1947), melakukan penelitian yanng bertujuan untuk menentukan prinsip-pronsip yang mempengaruhi produktivitas kelompok dan kepuasan anggota kelompok yang di peroleh dari partisipan mereka. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengawasan pada seleksi produksi lebih menyukai : (1) menerima pengawasan dari pengawasan-pengawasan mereka yang bersifat terbuka dibanding yang terlalu ketat, (2) Sejumlah otoritas dan tanggung jawab yang ada dalam pekerjaan mereka, (3) memberikan pengawasan terbuka pada bawahannya dibandingkan pengawasan yang ketat, dan (4) berorientasi pada pekerjaan dari pada produksi.

Kelompok Kepemimpinan Modern

1. Teori Sifat (Traits Theory)

Teori sifat berasumsi bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai pimpinan karena memiliki sifat-sifat sebagai pemimpin. Namum pandangan teori sifat ini juga tidak mumungkiri bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan, terapi dapat juga dicapai lewat suatu pendidikan dan pengalaman. Yukl (1994:10), mengatakan bahwa pendekatan Trait menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin. Teori sifat berusaha menggeneralisasi sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin seperti: fisik, mental, dan kepribadian.

2. Teori Kelompok

Teori ini beranggapan bahwa, supaya kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, harus terdapat suatu pertukaran yang positif di antara pemimpindan pengituk-pengikutnya. Suatu hasil penelitian ulang oleh Allan (1976) yang sempurna menunjukkan bahwa para pemimpin yang memperhitungkan dan membantu pengikut-pengikutnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap, kepuasan, dan pelaksanaan kerja, dalam Thaha (2007:289)

3. Teori Situasional atau kontingensi

Teori ini berasumsi bahwa kinerja suatu kelompok tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan kesesuaian antarak situasi (situasional Favorableness). Kepemimpinan dipandang sebagai hubungan yang didasarkan atas pengaruh dan kekuasaan. Ada dua hal yang perlu perlu di peritmbangkan dalam teori ini yaitu: (10 Bagaimana seorang pemimpin mempunyai kekuasan akan menjadi efektif dan faktor-faktor sutuasi yang sesuai, (2) Sejauh mana Gaya kepemimpinan seseorang mempengaruhi perilaku dan kinerja bawahan. Fiedler (1967), mengatakan bahwa kepemimpinan yang berhasil, tergantung pada penerapan gaya pemimpin terhadap tuntutan situasi.

4. Teori Jalan Kecil-Tujuan (Path-Goal Therory) versi House (1974)

Teori Jalan Kecil-Tujuan berasumsi bahwa dengan perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi, kepuasan, dan kinerja para pengikut. Empat tipe atau gaya utama kepemimpinan, Yaitu (10 Kepemimpinan direaktif; (2) Kepemimpinan yang mendukung (Supportive Leadership); (3) Kepemimpinan Partisipatif, dan (4) Kepemimpinan yang verorientasi pada hasil.

5. Teori Perilaku (behavirior theory)

Teori ini dilandasi pemikiran, bahwa kepemimpinan merupakan interaksi antara pemimpin dengan pengikut, dan dalam interaksi pengikutlah yang menganalisis dan memperesepsi apakah menerima atau menolak pengaruh dari pemimpinnya. Pendekatan perilaku menghasilkan dua orientasi perilaku pemimpin yaitu: (1) pemimpin yang berorientasi pada tugas (Task Orientation), dan (2) Perilaku pemimpin yang berorientoasi pada orang (People Orientation).

6. Teori Karismatik

Pada dasarnya karisma berasal kata Yunani yang berarti “Karunia dari Ilahi” (divenely inspored gift) seperti kemampuan untuk melakukan muksizat atau memperediksi peristiwa di masa mendatang. Pemimpin karismatik pada umumnya dapat dilihat dari ciri-ciri yang di tampilkan sebagai berikut: (1) memiliki visi, misi, saran, tujuan dan program-program kerja yang jelas, (2) selalu konsisten dan fokus terhadap suatu permasalahan.,(3) alu mengkomunikasikan visi dan misi dengan efektif, Dan (4) mengetahui Kelemahan-kelemahan, kekuatan kekuatan, dan manfaatnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar